Perjalanan Masjid Perjuangan dari sebuah Mimpi
Sejarah Singkat Masjid Ibnu Sina.
Dari keprihatinan seorang Ustad Suhendra Kamajaya, pada Tahun 2009 /2010, sebagai penduduk baru di Komplek Batu Karang Cipta Pesona ini, memang keluarga Ust. Suhendra Kamajaya bukan sebagai penduduk tetap, sebagai keluarga yang masih relatif baru, maka dari kehidupannya belum memiliki rumah tinggal secara permanen.
Perhatian Ustd. Suhendra Kamajaya sangat besar dan menaruh harapan agar masa depan anak-anak lebih baik dalam menghayati kehidupan Islami. Maka dari itulah kehidupan keluarga ini dihabiskan untuk mengajar anak-anak warga komplek mengaji di rumahnya bersama tiga putra-putrinya.
Bermula dari sebuah rumah kontrakan.
Dengan penuh kesabaran Ustd. Suhendra Kamajaya, mengasuh anak-anak dan mengajar untuk memberikan kemampuan anak mengaji, membaca al qur'an, dan mengajarkan berbagai ilmu agama dalam peribadatan. Barakallah, alhamdulillah.
Pada pertengahan ytahun 2015, melalui berbagai pencengkramaan warga, silaturahmi dan kerja bakti, hingga tercetus-ide-ide mendirikan sarana peribadatan dan mengupayakan pelaksanaan pembangunannya.
Melalui Kreativitas ide seorang Arsitektur, Dikdik Hendra, ST,..... pada akhir tahun 2015 maka terwujudlah sebuah Desain Masjid Ibnu Sina, untuk komplek Batu karang Cipta Pesona
Melalui berbagai inspirasi dan aspirasi warga, serta dukungan kuat para pengurus RT, maka direalisasikanlah terwujudnya keinginan membangun masjid.
Melalui kegiatan kerja bakti pembersihan lahan, dan permohonan penbgunaan lahan untuk berdirinya sebuah masjid. Hingga pada tanggal 15 Juni 2015, dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Lurah : Drs. HM. Asep Tamim, M.Ap sebagai tanda akan didirikannya masjid di atas lahan tersebut.
Komplek Perumahan Batu Karang Cipta Pesona, merupakan perumahan yang dibangun pada tahun 2008/2009, terletak di antara 2 komplek perumahan besar dan luas, ialah Komplek perumahan Riung Bandung, komplek perumahan yang berada di bilangan Gede Bage, iyalah di sekitar Bandung Timur. di bangun oleh pengembang yang tidak mau meninggalkan nama kota asalnya yang ditinggalkan merantau ke tanah jawa, dialah John Peter, (JP) yang seorang Anggota Polisi di Kepolisian Daerah Jawa Barat, tahu persis akan potensi Bandung Timur yang persisnya bilangan Riung Bandung, sebuah bilangan rawa, daerah banjir yang apabila musim hujan tiba daerah ini digenangi air bah yang turun dari bilangan Ujung Berung.
Seorang John Peter, yang mempunyai naluri bisnis sebagai pengembang perumahan, membangun Komplek perumahannya dengan model Cluster, dan cluster perumahan yang dibangunnya dibawah nama sebuah Daerah yang ia tinggalkan di Medan, sebuah kampung bernama Batu Karang. dan komplek-komplek perumahan yang dibangunya bernamakan Cluster-Cluster Batukarang.
Sebuah komplek di dalah satu Cluster Batu Karang iyalah Cipta Pesona perumahan yang dihuni kurang lebihnya 100 rumah, terletak antara Perumahan Besar Grand Sharon, dan Komplek Riuang Bandung.
Dari Pelaksanaan Sholat Taraweh berjamaah yang dilaksanakan di halaman rumah penduduk yang satu ke penduduk lainnya. Bertepatan dengan Tahun 1437 H, atau tahun 2015 penduduk warga berinisiasi dalam pertemuan setelah atau menjelang shalat Taraweh berwacana atas pembangunan sebuah masjid yang ingin didirikan di komplek Perumahan Batu Karang Cipta Pesona.
Pembangunan Periode 2015 - 2016
Pembangunan Periode 2015 - 2016
- Dimulai dari mengadakan tuntutan kepada pengembang akan kebutuhan Sarana Ibadah berupa (1) masjid, (2) Infrastruktur pembuangan air berupa solokan agar tidak terjadi banjir di musim hujan, dan (3). Kwalitas jalan Hotmik sesuai janji pengembang pada saat transaksi awal. namun semua janji yang tidak ditepati.
- Shalat taraweh berjamaah mulai dilaksanakan di salahsatu rumah warga, (Rumah kediaman Bapak. Sudianto Effendi . Alm) dimulai tahu 2010.
- Sholat taraweh berjamaah yang sempat kosong pada tahun 2013, dan tahun 2014, karena rumah yang biasa digunakan sholat taraweh berjamaah beralih fungsi menjadi sebuah Toko.
- Ketersediaan tanah kosong yang diduga milik pengembang yang disediakan untuk sarana dan fasilitas sosial, ternyata tanah kosong adalah milik pengembang tetangga sebelah yaitu (Grand Sharon).
- Dinamika masyarakat komplek Batu Karang Cipta Pesona, adalah mempunyai keinginan dan cita-cita untuk memiliki sebuah masjid di tengah-tengah masyarakat komplek Batu Karang Cipta Pesona.
- Pada Tahun 2015, inisiatif sholat taraweh kembali dikumandangkan, dan dislaksanakan atas inisiatif pemilik rumah B-2 (Datuk) Drs. MF. Pidada. disitulah dalam setiap diskusi pembicaraan berwujud pendirian sebuah Masjid.
Ketika Penduduk mulai menempati rumahnya tahun 2009/2010, maka terbentuklah sebuah Ke-RT-an. yang menginduk ke RW yang berbeda karena batas demarkasi yang berbeda, yaitu, RT.07, RW .12. dan Rt.04 RW. 06.
RT.04/RW.06 yang lebih dulu terbentuk karena penghuninya lebih dahulu lengkap, menjadi RT. pendahulu dan mengajukan tuntutan-tuntutan kepada pengembang untuk 3 hal ( Solokan, Jalan, dan Masjid) tetapi tidak ditanggapi sejak tahun 2010, juga Tahun 2011, hingga tahun berikutnya tidak pernah ditanggapi.
RT.04/RW.06 yang lebih dulu terbentuk karena penghuninya lebih dahulu lengkap, menjadi RT. pendahulu dan mengajukan tuntutan-tuntutan kepada pengembang untuk 3 hal ( Solokan, Jalan, dan Masjid) tetapi tidak ditanggapi sejak tahun 2010, juga Tahun 2011, hingga tahun berikutnya tidak pernah ditanggapi.
Proposal pengajuan permohonan menggunakan lahan milik pengembang Grand Sharon dengan argumen saling menguntungkan, untuk sebuah masjid di komplek Batu Karang Cipta Pesona merupakan satu kesatuan dengan Sebuah Jalan yang dibuat fifty-fifty dengan Pengembang Komplek perumahan aslinya yaitu (Grand Sharon + Batu Karang Cipta Pesona) sehingga pengelolaan lingkungan bisa dilakukan secara bersama-sama yang saling menguntungkan.
Di tengah perjuangan mengajukan proposal sebuah Masjid, dengan nama Masjid Ibnu Sina, masyarakat secara bersama-sama sudah melakukan kerjabakti bersama-sama, membersihkan lahan tidur yang kotor, dan mengelola Bidang tanah untuk masjid yang akan dibangun.
Lurah Kepala Desa Cipamokolan dan Camat Rancasari memberikan dorongan moril terhadap berdirinya Masjid Ibnu Sina, sehingga pada tahun 2015 peletakan batu pertama di tanah tersebut dilakukan oleh Drs. H. Asep Tamim, M.Ap, selaku Kepala Desa Cipamokolan.
Perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan Masjid Ibnu Sina Tahun 2015, berhasil mendirikan sebuah Fondasi Masjid untuk menopang berdirinya bangunan masjid sebanyak 2 lantai setengah.
Lantai pertama diharapkan dapat menampung berbagai kegiatan yang bersifat mewadahi aspirasi dan inspiorasi umat pada umumnya dan warga komplek Batu Karang Cipta Pesona pada umumnya.
Fondasi dan tihang-tihang yang berdiri, merupakan tonggak sejarah berdirinya Masjid Ibnu Sina, dimana panitia pada akhir Tahun 2015 berhasil menanamkan tiang pancang dan beberapa tihang dan kolom seperti gambar di bawah ini :
Hingga Kini Wujud Lantai 1, Masjid Ibnu Sina telah mampu memfasilitasi Ibadah bagi Warga Komplek Batu Karang Cipta Pesona bersama jamaah lain dengan fasilitas sebagai berikut :
Pembangunan Periode 2016 - 2017
Alhamdulillah awal Tahun 2016, lantai 1 masjid Ibnu Sina telah dapat digunakan untuk peribadatan secara berjamaah, dan fasilitas untuk pertemuan dan silaturahmi majelis Taklim telah tersedia dengan baik.
Pengajian anak-anak dapat dilaksanakan, walaupun masih terdapat kekurangan di sana-sini.
Ustd. Suhendra Kamajaya dengan sabar dan telaten memberikan materi pengajaran kepada santri-santri Kecil di lt. 1 Masjid Ibnu Sina.
Drs. Ray Gusta, yang berlatar belakang Pendidikan Formal Seni, terus mengamati dan membuat keadaan yang biasa saja tampak menjadi interior yang enak dipandang. Itulah Drs. Ray Gusta, yang mengamati, memelihara dan berkreasi untuk Masjid Ibnu Sina Sepenuh Hati.
Bapak Edi Sarjana Teknik, yang berkiprah di per usahaan Bidang Tele komunikasi, antusias mendirikan Majelis Taklim Wira Usaha di Ibnu Sina
Jaji S Stira, Drs, M.Si
Banyak Ide, berat meng implementasikannya. butuh
dukungan, mitra kerja dan
Semoga terealisir.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Ibnusina .
Dr. Kusman Ibrahim.
Sambil menghitung Uang
Kencleng dari Sodakoh nya
Jamaah solat Jum'at juga
memberikan arahan agar ke-
giatan Masjid lebih bagus kedepannya, Usulan Tablig menghadirkan Ustd. Antonio Dinisi dalam Majelis Taklim Wira Usaha.
Ustd. Ir. Suparman, A,Ku,
prespektip Masjid Ibnu Sina yang berperan untuk kesejah teraan dan menciptakan Masyarakat Mandiri, terus
diungkapkan menjadi prin sip yang konsisten. (kiri pake Sarung).
Bpk. Endi, yang lugas mendukung konsistensi
Jamali, SE. Figur Datuk Muda, yang lurus.
Datuk Muda yang terus juga secara konsisten mendorong Masjid ini menjadi milik Umat yang beribadah Kepada Allah SWT.
Ustd. Dadan Pelopor ber dirinya Majleis Taklim Wira Usaha di Masjid Ibnu Sina, menjadi Tauladan yang membuat iri ustad yang muda-muda.
Melangkah Pasti.
Ustd. Datuk Muda. Jamali SE
Tatapan Tajam penuh intuisi dalam merefleksikan pembiayaan pembangunan Masjid Ibnu Sina, Beliau Bendhara 1, .; Ustd. Didin Zaenudin
Pandangan seorang Art, Komunication. Ustd. Romel, S.Ds, untuk Ibnu Sina, dipandang sebagai Centre. dan Agent of Exelence.
Potensi Lingkungan Sosial Masyarakat di sekitar Masjid Ibnu Sina, harus dipandang secara prespektif dalam pandangan islam yang lebih maju.
Akhirnya Masjid yang sedang dibangun ini sangat menaruh harapan kepada semua kita para jamaah, mulimin dan muslimat dalam meluruskan niat, istiqomah, dan tawadlhu dalam melaksanakan syariat islam dalam kehidupan sebagai masyarakat islam yang mengglobal.
Istiqomah dalam pendirian dalam syiar islam, Tawadlhu dalam menghadapi berbagai persoalan hidup, yang penuh cobaan dan tantangan, hingga godaan syaeton yang tiada henti.
Patut kita tauladani, Ust. Drs. H. Santo Paulo, yang konsisten dan tawadhu nya berkehidupan antar sesama, bersama Ustd. Kiyai, Ide Kurniawan, sepantasnya harapan kepada mereka untuk menjadi tauladan dalam mendirikan Sholat.
Semoga mereka konsisten sebagai imam yang diberkahi Allah SWT. tentu menjadi imam Masjid Ibnu Sina yang tidak segan memberikan apapun untuk Ibadah Kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar