Serba-serbi Pembangunan Masjid Ibnu Sina.
Dinamika sebagai godaan untuk maju.
Pembangunan Masjid Ibnu Sina, di kompleks Batu Karang Cipta Pesona, Jl. Cipamokolan Kecamatan Rancasari Kota Bandung, bukan tidak ada dinamika yang mewarnai hiruk pikuk Panitia Pelaksana Pembangunan ini, dari A s/d Z, usaha pelaksanaannya, banyak sekali godaan kata sepuh kita, kodaan tersebut datang dari sebangsa Jin, Syetan dan manusia.
Sesepuh kita dari Majelis Ulama Kecamatan Rancasari mengatakan pesannya ketika Panitia mendatangi beliau " Saya berikan dukungan secara moril, dan saya doakan agar Panitia Kuat untuk bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan tugas membangun masjid, karena godaan akan datang terutama dari godaan Syetan, dan sebangsa Jin, tetapi juga dari manusia itu sendiri, dari luar maupun dari dalam; bisa dari pihak-pihak yang tidak suka didirikannya Masjid, tetapi juga bisa jadi godaan dari internal, apakah internal panitia itu sendiri, atau bahkan godaan dari kemalasan diri masing-masing Panitia"
Dalam sekali pesan itu, harus kita resapi dan kita harus waspada, karena kenyataan itu benar-benar terjadi.
Alhamdulillah, tahap persiapan sudah kita lalui, dan hasil perkembangangan yang penuh liku-liku, dinamika untuk sementara dapat kita lalui dengan langkah-langkah dan dinamika yang dapat kita tampilkan hasil masnisnya pembangunan melalui dinamika yang ada, dibawah ini gambar-gambar aneka peristiwa di lingkungan komplek Batu Karang Cipta Pesona yang dilakukan oleh Dewan Kemakmuran Masjid Ibnu Sina :
Gambar Persiapan pengeboran Sumur Pompa, Sumbangan H. Yudi, Insya Allah Air yang bermanfaat sebagai Sodaqoh Zariah yang pahalanya selalu mengalir.
Gambar Persiapan material yang disediakan untuk Peletakan Batu Pertama Masjid Ibnu Sina, Komplek Batu Karang Cipta Pesona, di. Jl. Cipamokolan, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
Gambar di atas, para Pendiri dan penggagas, mempersiapkan material peletakan Batu Pertama, oleh Lurah Kepala Desa Cipamokolan (Drs. K.H. Asep Tamim, M.App) yang didampingi oleh : Dari arah Jarum Jam ( Ir. Suparman, KU berkaos putih, Drs. H. Moh. Furqon Pidada (Datuk berbaju kuning dan bertopi, Drs. K.H. Asep Tamim, M. App, pemegang Cangkul untuk material Batu Pertama, dan Jaji S. Satira, Drs, M. Si)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar